ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free

Ads 468x60px

Petugas Grand Hyatt: Obama Tak Minta Aneh-aneh

Denpasar - Hotel Grand Hyatt di Nusa Dua, Bali, boleh jadi menjadi fokus lain dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-19 ASEAN di Nusa Dua, Bali. Di tempat inilah Presiden Barrack Obama memilih beristirahat dan melepaskan kepenatan di sela-sela padatnya acara.

Sepintas manajemen hotel akan banyak direpotkan oleh berbagai pesanan. Ternyata, menurut Asisten Manajer Humas Grand Hyatt Bali, Melanie Kristanto, tidak terlalu banyak permintaan aneh-aneh dari pihak Amerika Serikat. “Mereka sudah punya tim sendiri yang sangat lengkap. Bahkan interaksi dengan karyawan kami sangat dibatasi,” katanya, Jumat 18 November 2011.

Tim Obama yang berjumlah 300 orang sudah datang sejak Senin 14 November 2011 untuk menyiapkan segala kebutuhannya. Mereka memesan hampir separuh kamar hotel dari 648 kamar di hotel bintang lima itu yang memiliki tiga vila eksklusif tersebut. Mengenai pengaturan kamarnya, pihak hotel sudah tak dilibatkan. “Jadi kami di sini tidak tahu juga, beliau di kamar yang mana,” kata alumni Universitas Petra, Surabaya, itu.

Hanya, mereka berada di satu area untuk mempermudah koordinasi dan pengamanan. Manajemen Hotel Grand Hyaat belum mendapatkan konfirmasi kepastian kedatangan Obama sampai saat terakhir. Mereka hanya diminta meningkatkan keamanan dan berkoordinasi dengan pihak delegasi AS. Hal itu dianggap sebagai hal wajar saja karena delegasi dari negara lain, yakni Korea, juga melakukan hal sama.

Mengenai aktivitas Obama saat berada di Hotel, Melanie mengaku tidak mendapatkan informasi sedikit pun. Demikian pula dengan petugasnya di lapangan yang kebanyakan sama sekali tidak pernah melihat Obama berada di hotel itu. “Mungkin lebih banyak beristirahat saja karena acara di luar juga sangat padat,” katanya. Adapun untuk penyediaan makanan, Obama dilayani oleh tim penyaji makanannya sendiri. 

Melanie menolak mengungkapkan dana yang dikeluarkan AS untuk fasilitas akomodasi itu. “Kebijakan kami adalah merahasiakan harga masing-masing tamu,” ujarnya.

Namun, dari tarif yang dipublikasikan, untuk tinggal di hotel dengan area seluas 22 hektare seorang tamu minimal harus merogoh kocek mulai US$ 185 per malam dan mulai US$ 2.000 per malam untuk vilanya.

Selama Obama menginap hotel ini tetap melayani turis-turis biasa. “Sekitar 20 persen kamar disewa oleh mereka,” ujarnya. Jauh hari sebelumnya mereka telah mendapat pemberitahuan bahwa hotel itu akan menjadi salah satu fasilitas akomodasi untuk penyelenggaraan KTT ASEAN dan KTT Timur Jauh.

Menurut Melanie, mereka tidak lagi mempertanyakan apalagi menyampaikan komplain. Untuk para tamu hotel yang menginap di Nusa Dua, selama konferensi berlangsung, mereka harus membawa identitas khusus untuk ditunjukkan kepada pihak keamanan. Bila ingin keluar dari area Nusa Dua, mereka hanya boleh menggunakan kendaraan yang disediakan pihak hotel hingga titik penjemputan kendaraan umum atau travel. 



sumber

1 comments:

Anonymous said...

sosok presiden yang memasyarakat...

Post a Comment