Kemampuan baca tulis yang dimiliki bangsa Romawi ternyata juga bisa
digunakan untuk menyebabkan hal buruk pada orang lain. Ini terbukti dari
gulungan kertas kuno yang ditemukan tiga tahun lalu di Inggris.
Hasil penelitian yang diumumkan Rabu (22/8) mengemukakan jika kertas
tersebut ternyata berisi kutukan untuk individu lain. Tujuannya untuk
menyebabkan ketidakberuntungan atau kemalangan.
Gulungan tablet bertulis berukuran 5,8 cm x 9,9 cm ini ditemukan di
East Farleigh, Inggris, di sebuah gedung yang berasal dari masa ketiga
hingga keempat masehi dan dulunya diperkirakan sebuah kuil. Ilmu "hitam"
ini disebutkan dulunya cukup populer di bangsa Yunani dan Romawi.
Dengan mengatasnamakan dewa-dewa, gulungan ini mampu menyiksa korbannya
dengan spesifik.
Tablet tersebut dipaku di dinding kuil atau ditanam di tempat yang
dekat dengan dunia bawah. Seperti sumur atau mata air. Gulungan ini juga
sama dengan tablet kutukan yang sempat ditemukan di Eropa daratan.
Awalnya, para peneliti mencoba membaca gulungan tersebut tanpa perlu membuka gulungannya dengan teknik neutron computed tomography imaging
di Scherrer Institute di Swiss. Namun, resolusinya tidak cukup sufisien
untuk membaca tulisan apa yang ada di gulungan tersebut.
Ketika akhirnya gulungan kutukan atau defixio ini dibuka,
huruf yang tertulis akhirnya terlihat di bawah mikroskop pemindai
elektron. Roger Tomlin, pengajar di Sejarah Romawi di Wolfson College,
berhasil membaca teks yang tertulis.
"Tablet ini tidak sepenuhnya selesai, namun yang terlihat dua kolom yang berisi nama-nama personal," kata Tomlin.
Ada beberapa nama Latin yang disebut, seperti Sacratus, Constitutus,
Memorianus, Constant[...]. Terdapat juga dua nama Celtic: (Atr)ectus and
Atidenus. Sedangkan delapan nama lainnya tidak lengkap. Menariknya,
tulisan nama tersebut dieja terbalik.
Para pakar berspekulasi jika ini dimaksudkan membuat kehidupan orang
yang namanya tertulis jadi sulit atau mempermalukannya. Namun, misteri
yang belum bisa dijawab adalah motif dari kutukan itu sendiri. "Tak ada
nama dewa yang disebutkan. Bahkan kami tak yakin juga kami memiliki
(potongan) awal teks tersebut," kata Tomlin lagi.
Secara keseluruhan, ditemukan 200 gulungan kutukan di Inggris. Jumlah
terbesar ditemukan di mata air panas di Bath, sekitar 100 tablet. Kini,
tablet tersebut dipamerkan di Roman Baths Museum.
Kebanyakan isi kutukan berhubungan dengan pencurian. Memanggil
bantuan dewa untuk memenuhi keinginan jahat yang secara detail tertulis.
Salah satu tablet yang ditemukan di Bath memohon agar korbannya "cair
seperti air." Sementara tablet lain yang dipamerkan di British Museum
memohon agar, "Hidup, pikiran, memori, lever, dan paru-paru Tretia Maria
menyampur jadi satu. Sama seperti perkataan dan ingatannya."
"Karena orang-orang Romawi adalah penduduk pertama Inggris yang bisa
membaca dan menulis, mereka mewakili penghuni awal East Farleigh yang
kita bisa dapatkan namanya," ujar pernyataan tertulis dari Maidstone
Area Archaeological Group.
Akhir bulan ini, akan dilakukan lebih banyak lagi konservasi
gulungan. Para pakar berharap akan lebih banyak lagi huruf-huruf yang
terbaca atau terlihat.
National Geographic Indonesia
0 comments:
Post a Comment