Indonesia memiliki Bali, Thailand mempunyai Phuket. Keduanya adalah pulau wisata dengan tingkat kunjungan turis yang tinggi setiap tahunnya. Sayang, kedua pulau itu tidak dilengkapi bandar udara yang baik. Padahal bandar udara adalah pintu gerbang suatu tempat yang pertama kali dilihat pengunjung saat sampai di sana. Bisa dikatakan bandara merupakan cerminan dari kota, negara, atau pulau itu.
Berdasarkan ulasan Airlinequality.com, Bandara Internasional Phuket dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, merupakan landasan pesawat yang buruk. "Bandara Phuket sangat mengerikan," kata seorang wisatawan di Phuket, 2011 lalu. Pada bagian pemeriksaan Imigrasi, orang-orang yang mengurus paspor menumpuk dan prosesnya kacau balau. "Bandara ini sangat kecil dan kotor."
Bandara Ngurah Rai juga mendapat kritik tak kalah pedas. Pada 2010, bandara Ngurah Rai bahkan masuk dalam daftar 12 bandara paling buruk versi Travel+Leisure, yang dalam salah satu artikelnya menulis,"Untuk badara yang bermoto 'Gateway to Paradis' kondisi Ngurah Rai sangat suram."
Dari luar bandara, kondisi Ngurah Rai memang biasa saja, tidak menyedihkan. Tapi setelah turis melangkah masuk terminal, kesan kumuh mulai terlihat di segala sudut bangunan. "Kondisi kedua bandara itu tidak cocok untuk citra pulau wisata."
Menanggapi kritik tersebut, kedua bandara itu kini mulai berbenah diri. Bandara Ngurah Rai, menggunakan anggaran sekitar US$ 211 juta atau setara dengan Rp 1,9 miliar untuk membangun gedung baru yang akan digunakan sebagai terminal penerbangan internasional. Terminal lama rencananya digunakan sebagai lalu lintas pesawat domestik.
Tidak mau ketinggalan dengan Ngurah Rai, Bandara Phuket juga mulai berbenah diri. Tapi perbaikannya berjalan sangat lambat. Bahkan proyek itu diperkirakan memakan waktu hingga tiga tahun lamanya. "Yang menjadi masalah, titik puncak pengunjung terjadi pada tahun ini," kata Direktur Pelaksana Bandara Phuket Bill Barnet.
Pada 2011, jumlah penumpang yang mendatangi Phuket melebihi batas kapasitas bandara itu. Yakni 8,4 juta orang atau 30 persen di atas daya tampung terminal. Dengan biaya proyek US$ 180 juta (Rp 1,6 miliar), Barnett berharap pembangunan bisa selesai sebelum 2015. "Nantinya bandara itu bisa menampung 12,5 juta penumpang," ujarnya.
Bandara Ngurah Rai juga mendapat kritik tak kalah pedas. Pada 2010, bandara Ngurah Rai bahkan masuk dalam daftar 12 bandara paling buruk versi Travel+Leisure, yang dalam salah satu artikelnya menulis,"Untuk badara yang bermoto 'Gateway to Paradis' kondisi Ngurah Rai sangat suram."
Dari luar bandara, kondisi Ngurah Rai memang biasa saja, tidak menyedihkan. Tapi setelah turis melangkah masuk terminal, kesan kumuh mulai terlihat di segala sudut bangunan. "Kondisi kedua bandara itu tidak cocok untuk citra pulau wisata."
Menanggapi kritik tersebut, kedua bandara itu kini mulai berbenah diri. Bandara Ngurah Rai, menggunakan anggaran sekitar US$ 211 juta atau setara dengan Rp 1,9 miliar untuk membangun gedung baru yang akan digunakan sebagai terminal penerbangan internasional. Terminal lama rencananya digunakan sebagai lalu lintas pesawat domestik.
Tidak mau ketinggalan dengan Ngurah Rai, Bandara Phuket juga mulai berbenah diri. Tapi perbaikannya berjalan sangat lambat. Bahkan proyek itu diperkirakan memakan waktu hingga tiga tahun lamanya. "Yang menjadi masalah, titik puncak pengunjung terjadi pada tahun ini," kata Direktur Pelaksana Bandara Phuket Bill Barnet.
Pada 2011, jumlah penumpang yang mendatangi Phuket melebihi batas kapasitas bandara itu. Yakni 8,4 juta orang atau 30 persen di atas daya tampung terminal. Dengan biaya proyek US$ 180 juta (Rp 1,6 miliar), Barnett berharap pembangunan bisa selesai sebelum 2015. "Nantinya bandara itu bisa menampung 12,5 juta penumpang," ujarnya.
sumber: http://www.tempo.co/
4 comments:
Baru tahu sob, kirain di bali lebih bagus dari bandara sukarno hatta :)
kaga sob, di bali jauh dari soekarno hatta.. sekarang lagi proyek perluasan dan pembangunan gedung bandara yang baru, tetapi malah menuai protes dari gubernur bali karena rancangan gedung tidak sesuai dengan salah satu Perda yang berlaku di bali...
ayo tingkatkan pembangunan,,, :) ijin nyimak ya
sippp...!!! ayo dukung pembangunan bebas korupsi!!! monggo disimak sob.. ala kadarnya.. :D
Post a Comment