Krim wajah yang biasa dikenakan tentara tidak lagi hanya berfungsi
sebagai kamuflase. Tapi bisa melindungi wajah mereka dari luka bakar
akibat ledakan bom.
Krim yang tengah dikembangkan tersebut dibuat dari bahan yang bisa
dioleskan di wajah seperti tabir surya. Bahan atau zat ini meninggalkan
lapisan yang lebih tipis dari selembar kertas tapi bisa melindungi kulit
dari panas berlebih.
"Kami berhasil meraih bukti (kesuksesan) konsep dan sedang
mengerjakan protipe dalam waktu relatif singkat," kata Robert Lochhead,
peneliti dari University of Southern Mississippi, Amerika Serikat, Rabu
(22/8).
Dijelaskannya, bom menimbulkan dua ledakan berbahaya. Pertama,
gelombang ledak bertekanan tinggi yang menyebar dengan kecepatan
supersonik dan menyebabkan luka dalam yang dahsyat.
Berikutnya, "Disusul dengan ledakan panas yang terjadi secara instan.
Ini adalah gelombang panas yang melebihi suhu 600 derajat celcius. Sama
panasnya dengan rokok yang menyala," kata Lochhead. Ledakan panas ini
bertahan hanya dua detik. Namun, bisa memanggang wajah, tangan, dan
bagian kulit lain yang terbuka.
Dalam percobaan di lab, penemuan Lochhead dan koleganya mampu
melindungi kulit wajah dan tangan lebih dari 15 detik sebelum akhirnya
muncul luka bakar tingkat pertama. Bahkan dalam beberapa tes, krim
tersebut bisa melindungi kulit hingga 60 detik. Waktu yang sempit itu
sudah cukup untuk membantu tentara dan petugas pemadam kebakaran untuk
terlindung dari api.
Tantangan bagi para peneliti saat ini adalah harus menghindari bahan
yang mudah terbakar sebagai kandungan krim tersebut. Seperti minyak
mineral atau zat apa pun yang mengandung lemak. Kendala berikutnya
adalah kewajiban agar krim itu mengandung 35 persen bahan aktif anti
serangga N,N-Diethyl-meta-toluamide (DEET).
"DEET adalah bahan yang mudah terbakar. Jadi, saat Departemen
Pertahanan (AS) meminta agar kami memasukannya, kami merasa tidak
mampu," ujar Lochhead. Meski demikian, para pakar juga berhasil
mengembangkan DEET dengan zat hidrogel. Bahan ini kaya dengan air dan
mencegah DEET mudah terbakar.
Krim atau cat wajah ini sudah melewati tahap tes di laboratorium.
Lochhead dan koleganya saat ini juga sedang mengembangkan zat yang
melindungi baju, tenda, dan benda lain dari bahaya kebakaran. Zat
tersebut juga tersedia dalam berbagai pilihan warna, sesuai untuk
penggunaan siang dan malam hari. Dikembangkan juga versi yang tidak
berwarna untuk petugas pemadam kebakaran.
National Geographic Indonesia